Selamat datang kembali ... Artikel ini masih tentang pelajaran Seni Musik Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka. Pada pembelajaran seni musik kelas 4 Kurikulum Merdeka terdapat materi tentang Bunyi dan Jenis-jenis Alat Musik. Materi ini ada di bab/unit 1. Pada bab/unit 1 terdapat beberapa sub bab/ sub unit yang memuat pembahasan yang lebih mendalam.
Sebelumnya kita telah mempelajari materi seni musik yang ada di bab 1 yaitu Irama dan Alat Musik Ritmis. Kali ini kita akan melanjutkan belajar bab 1 melalui Materi Seni Musik Kelas 4 tentang Nada dan Alat Musik Melodis.
Baca Juga ⇩
Apa yang dimaksud dengan nada? Apa yang dimaksud dengan alat musik melodis? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan pemantik dalam kaitannya dengan pembelajaran seni musik kelas 4 kurikulum merdeka. Baiklah langsung saja kita pelajari materi seni musik yang ada di bab/unit 1 ini dimulai dari pembahasan tentang Nada kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang Alat Musik Melodis.
Nada
Dalam pelajaran seni musik, nada memainkan peran penting dalam membentuk melodi dan harmoni sebuah komposisi musik. Dengan pemahaman yang baik tentang nada, seorang seniman musik dapat menciptakan karya yang beragam dan menarik, serta mampu menyampaikan pesan dan cerita melalui musiknya. Oleh karena itu, pengenalan dan penguasaan terhadap nada merupakan hal penting dalam pembelajaran seni musik.
Lalu apa yang dimaksud dengan nada? Apa kaitannya dengan alat musik melodis? Di bagian selanjutnya dari artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan nada dan apa yang dimaksud dengan alat musik melodis.
Pengertian Nada
Nada merupakan salah satu unsur penting dalam seni musik. Nada adalah tinggi rendahnya suara yang dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia. Setiap nada memiliki frekuensi tertentu yang menentukan tinggi rendahnya suara. Dalam latihan pembelajaran nada, penting untuk menguasai kemampuan mendengar dan mengidentifikasi perbedaan tinggi rendahnya antara setiap nada.
Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin besar frekuensinya, maka semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, semakin kecil frekuensinya maka semakin rendah nadanya. Nada memiliki getaran yang beraturan sehingga menghasilkan jarak tertentu.
Dua nada akan berbunyi berbeda jika memiliki tinggi nada yang berbeda. Jarak kedua nada biasanya disebut interval. Kita pasti pernah mendengar susunan nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do'. Nada-nada tersebut adalah tangga nada yang tersusun sesuai jarak atau interval nada tertentu.
Di dalam teori musik, tiap nada punya tinggi nada atau tala tertentu yang berdasarkan frekuensinya maupun berdasar jarak relatif tinggi nada tersebut dengan tinggi nada patokan. Adapun sifat-sifat nada sebagai berikut.
a. Pitch, yaitu ketepatan jangkauan nada.
b. Durasi, merupakan lamanya sebuah nada harus dibunyikan.
c. Intensitas nada, yaitu keras lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d. Timbre, merupakan warna suara yang berbeda pada tiap orang.
Dalam musik terdapat tiga jenis tangga nada, yaitu tangga nada diatonis, pentatonis, dan kromatis. Masing-masing memiliki urutan nada serta karakteristik yang berbeda. Berikut ini penjelasannya.
Nada Diatonis
Nada diatonis adalah nada yang terdiri dari tujuh buah nada. Nada tersebut menggunakan dua macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan ½ (setengah). Bunyi khas yang dimiliki nada diatonis biasanya diperdengarkan pada musik modern atau model kontemporer. Tangga nada diatonis adalah do-re-mi-fa-sol-la-si-do', yang tersusun berturut-turut dari rendah ke tinggi. Contoh alat musik dengan tangga nada diatonis yakni piano, organ, harpa, harmonika, pianika, flute, klarinet, saksofon, seruling.
Nada diatonis terdiri dari dua macam, yakni diatonis mayor dan diatonis minor. Masing-masing memiliki urutan atau susunan nada yang berbeda. Berikut rinciannya :
(1) Nada Diatonis Mayor
Nada diatonis mayor lebih mudah dipelajari. Tidak heran calon musisi kerap memainkannya sebagai bentuk latihan. Entah itu dengan lagu genre pop atau anak-anak. Susunan jarak nadanya 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½. Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor umumnya diawali dan diakhiri dengan nada do. Nada mayor berkesan semangat dan riang gembira.
Contoh lagu nasional yang menggunakan nada diatonis mayor adalah :
Hari Merdeka
Garuda Pancasila
Indonesia Raya
Berkibarlah Benderaku
Maju Tak Gentar
Bangun Pemudi Pemuda
Halo-Halo Bandung
Contoh lagu anak-anak yang menggunakan nada diatonis mayor adalah :
Balonku
Naik Delman
Lihat Kebunku
Potong Bebek Angsa
Pelangi-Pelangi
Anak Kambing Saya
Di Sini Senang di Sana Senang
(2) Nada Diatonis Minor
Nada diatonis minor terbagi menjadi tiga macam, yakni minor harmonis, asli, dan melodis. Susunan jarak nadanya 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Ciri-ciri tangga nada diatonis minor umumnya diawali dan diakhiri dengan nada la. Nada minor berkesan haru, sedih, kurang semangat, dan melankolis.
Contoh lagu nasional yang menggunakan nada diatonis minor adalah :
Syukur
Bagimu Negeri
Tanah Airku
Gugur Bunga
Mengheningkan Cipta
Ibu Kita Kartini
Hymne Guru
Contoh lagu anak-anak yang menggunakan nada diatonis minor adalah :
Kelinciku
Kasih Ibu
Kucingku
Desaku
Ambilkan Bulan Bu
Burung Kakak Tua
Bintang Kecil
Nada pentatonis
Nada pentatonis adalah nada yang menggunakan lima nada pokok (penta-lima, tone-nada) dengan jarak yang berbeda-beda. Nada-nada dalam nada pentatonis tidak dilihat berdasarkan jarak nada, tetapi berdasarkan urutan dalam nada.
Nada ini biasanya digunakan untuk memainkan lagu-lagu rakyat atau tradisional dengan alat yang tradisional pula. Alat musik yang biasa dimainkan untuk nada pentatonis adalah gamelan, gambang kromong, calung, tifa, dan masih banyak lagi. Nada pentatonis terbagi atas dua nada, yaitu pelog dan slendro. Nada pentatonis pelog berkarakter hormat, hikmat, dan syahdu. Sementara slendro lebih ceria, riang gembira, dinamis, dan bersemangat. Keduanya memiliki fungsi dan peranan yang berbeda.
Contoh penggunaan nada pentatonis pelog dan slendro bisa diamati dari lagu-lagu rakyat. Penggunaan nada pentatonis pelog ada pada lagu Ngusak Asing, Macepet-Cepetan, dan Gundul-Gundul Pacul. Sementara nada pentatonis Slendro ada pada lagu Janger, Lir Ilir, Cing Cangkeling, dan Te Kate Dinah.
Nada kromatis
Nada kromatis adalah nada yang menggunakan 12 macam nada dan semuanya berjarak ½. Nada kromatis merupakan kumpulan dari semua nada dalam musik. Hal itu dikarenakan nada selalu berulang oktafnya, maka nada kromatis sering dipakai untuk ke-12 nada dari oktaf.
Meski ada 12 nada dalam satu oktaf, hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dipakai untuk nama nada, yaitu A, B, C, D, E, F, G. Adapun lima nada lain dalam nada kromatis diberi nama dengan menempatkan tanda kres (#) atau Mol (b) setelah nada notasi. Jenis nada ini banyak dipakai untuk jenis lagu rohani, jazz, blues, pop, dan beberapa rock. Contoh lagu dengan tangga nada kromatis ialah Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki) dan Bungong Jeumpa (Aceh).
Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang bernada dan mempunyai irama tinggi rendah yang teratur. Alat musik melodis apabila dibunyikan (dimainkan) akan mengeluarkan nada-nada. Nada dalam alat musik melodis berfungsi untuk memberikan melodi pada lagu.
Berdasarkan cara memainkannya, alat musik melodis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
✓ Alam musik melodis tiup, contohnya seruling, recorder, harmonika, pianika, saxophone.
✓ Alat musik melodis gesek, contohnya biola.
✓ Alat musik melodis petik, contohnya gitar dan harpa.
✓ Alat musik melodis pukul, contohnya kolintang, bonang, dan calung.
✓ Alat musik melodis tekan, contohnya piano dan akordion.
✓ Alat musik melodis getar/goyang, contohnya angklung.
Alat musik melodis berfungsi untuk memainkan melodi sebuah lagu. Hal yang penting dalam permainan alat musik melodis adalah keselarasan harmoni lagu. Berikut ini penjelasan beberapa contoh dan cara memainkan alat musik melodis.
Seruling
Seruling adalah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara ditiup. Saat meniup lubang di bagian pangkal, ujung jari-jari tangan juga perlu bekerja membuka dan menutup lubang-lubang yang berfungsi sebagai penghasil nada. Seruling sering digunakan sebagai pembelajaran musik di bangku sekolah. Berdasarkan bahannya, seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas, atau campuran keduanya, sedangkan seruling untuk pelajar umumnya terbuat dari bambu, plastik, nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Recorder
Recorder merupakan alat musik melodis tiup dari bahan kayu atau plastik. Recorder terdiri dari beberapa macam, yaitu :
(1) Recorder sopranino : apabila semua lubangnya ditutup menghasilkan nada f'.
(2) Recorder soprano : apabila semua lubangnya ditutup menghasilkan nada c'.
(3) Recorder alto : apabila semua lubangnya ditutup menghasilkan nada f'.
(4) Recorder tenor : apabila semua lubangnya ditutup menghasilkan nada c.
(5) Recorder bass : apabila semua lubangnya ditutup menghasilkan nada f.
Cara menyetem (mengakurkan) recorder, yaitu bila bagian yang ditiup dan bagian tengah recorder dirapatkan, nadanya akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Harmonika
Harmonika adalah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara dihisap dan ditiup sambil menggeser ke arah kiri dan kanan pada lubang yang telah tersedia untuk menghasilkan suara.
Pianika
Panika adalah alat musik melodis yang nada-nadanya terletak pada tempat yang dinamakan tuts. Tuts pianika terdiri dari tuts putih dan tuts yang berwrna hitam. Cara memainkan pianika, yaitu dengan menekan tuts pianika dan meniup dengan selang udara. Keras lemahnya bunyi pianika tergantung dari tiupan yang dilakukan. Pianika berperan untuk membunyikan/memahami melodi atau akor harmonis.
Saxophone
Saxophone adalah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara ditiup. Bentuknya seperti cangklong rokok dan terdapat bagian khusus untuk meniupnya. Nada-nada pada alat musik melodis ini diatur dengan cara menutup dan membuka lubang pada tabung saxophonenya.
Biola
Biola adalah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara digesek. Bentuk biola sama seperti gitar, tetapi ukurannya lebih kecil. Terdapat 4 jenis senar di biola yang menghasilkan nada berbeda. Pemain biola menggunakan alat penggesek biola yang disebut Bow untuk menghasilkan nada dari senar.
Gitar
Gitar adalah alat musik melodis berdawai. Cara memainkannya adalah dengan dipetik senarnya, sehingga suara yang dihasilkan akan dapat berfungsi sebagai pengiring lagu. Saat ini, gitar memiliki 3 jenis yakni gitar akustik yang biasa digunakan sebagai alat instrumen solo, gitar elektrik yang dapat dijadikan sebagai instrumen berbagai genre musik, dan gitar listrik yang tentunya harus disambungkan ke aliran listrik.
Harpa
Harpa adalah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara dipetik. Bentuk harpa sangat besar dan tinggi, sehingga untuk memainkannya biasanya orang harus duduk dan berdiri untuk mencapai senarnya.
Kolintang
Kolintang adalah alat musik melodis yang memiliki bentuk berupa susunan bilah-bilah kayu berderet dengan ukuran yang berbeda dan dipasang di atas sebuah bak kayu. Kolintang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan mallet atau alat pemukul khusus.
Bonang
Bonang adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, seperti kuningan, perunggu atau besi. Bonang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh bagian atasnya menggunakan alat pemukul khusus yang disebut bindhi. Alat musik bonang merupakan instrumen yang digunakan dalam pertunjukan musik gamelan Jawa, Bali dan Sunda.
Calung
Calung adalah alat musik melodis berbahan dasar dari bambu. Cara memainkannya dengan cara dipukul pada bagian bilah atau ruas bambunya. Alat musik ini menghasilkan nada pentatonik yang kerap digunakan sebagai iringan seni pertunjukan khas Sunda.
Piano
Piano adalah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara menekan tuts berwarna hitam dan putih. Seorang pianis menggunakan kedua tangannya untuk memainkan piano. Piano menghasilkan nada yang berbeda ketika menekan tuts berwarna hitam dan putih.
Akordion
Akordion adalah alat musik melodis yang digantungkan di badan. Cara memainkannya dengan menekan tuts-tuts akor dengan jari tangan kiri, sementara jari tangan kanan memainkan melodi lagunya. Ketika memainkan akordion, bagian yang berlipat-lipat akan terdorong dan tertarik untuk menggerakkan udara yang ada di dalamnya.
Angklung
Angklung adalah alat musik melodis yang terbuat dari bilah-bilah bambu berukuran kecil hingga besar yang disusun jadi satu bingkai. Cara memainkan angklung yaitu digoyangkan atau digetarkan satu persatu hingga bersuara.
Demikianlah Materi Seni Musik Kelas 4 Nada dan Alat Musik Melodis yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di blog sederhana ini. Silahkan tulis komentar Anda. Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Demi kesehatan blog ini, mohon maaf jika ada komentar yang harus saya hapus karena mengandung broken link (biasanya komentar tanpa nama komentator/Unknown/Tidak Diketahui/Profile Not Available). Jadi ... kalau ingin berkomentar gunakan AKUN DENGAN NAMA yaaa. Sekian dan terima kasih :)