Rumus Volume Bangun Ruang Lengkap + Contoh Soal

Rumus Volume Bangun Ruang

Seperti pembahasan sebelumnya, bangun ruang adalah bangun Matematika yang memiliki isi atau volume. Selain memiliki volume, bangun ruang juga memiliki luas permukaan. Dan berikut ini adalah rumus volume bangun ruang yang meliputi balok, kubus, prisma tegak segitiga, limas segi tiga, limas segi empat, tabung, kerucut, dan bola.

Setelah mempelajari macam-macam bangun ruang dan sifat-sifatnya, tentunya kita juga ingin mempelajari cara menghitung volume nya. Dan berikut ini adalah rumus volume bangun ruang lengkap disertai dengan contoh soal dan jawabannya.

Balok


Rumus volume balok dan contoh soal
Volume Balok = Luas alas x tinggi 
Volume Balok = p x l x t

Contoh Soal
Diketahui panjang balok= 14 cm , lebar= 10 cm, tinggi= 8 cm. Hitunglah volume nya !

V = p x l x t
    =14 cm x 10 cm x 8 cm
    = 1.120 cm ³

Kubus


Rumus volume kubus dan contoh soal
Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk (R³)
Rusuk disebut juga sisi (s)

Contoh soal
Diketahui rusuk kubus 8 cm. Hitunglah volume nya !

V = rusuk x rusuk x rusuk
   = 8 cm x 8 cm x 8 cm
   = 512 cm³

Prisma Tegak Segitiga

Volume prisma segitiga + contoh soal
Volume Prisma Tegak Segitiga = Luas alas x tinggi
Volume Prisma Tegak Segitiga = (1/2 x a x tinggi segitiga) x tinggi prisma

Contoh soal
Diketahui sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 6 cm dan 8 cm. Tinggi prisma 12 cm. Hitunglah volume nya !

V = (1/2 x a x tinggi segitiga) x tinggi prisma
  = (1/2 x 6 cm x 8 cm) x 12 cm
  = 288 cm³

Limas Segitiga

Rumus volume limas segitiga + contoh soal
Volume Limas Segitiga = 1/3 x luas alas x tinggi
Volume Limas Segitiga = 1/3 x (1/2 x a x t.segitiga) x t.limas

Contoh soal
Berdasarkan gambar. Diketahui sebuah limas memiliki alas berbentuk segitiga siku-siku ABC dengan panjang sisinya 6 cm dan lebar 8 cm. Tinggi limas 15 cm. Hitunglah volume nya !

V = 1/3 x luas alas x tinggi
  = 1/3 x ( 1/2 x 6 x 8) x 15
  =  1/3 x 24 x 15
 = 120 cm³

Limas Segi Empat
Rumus volume limas segi empat + contoh soal

Volume limas segi empat = 1/3 x luas alas x tinggi
Volume limas segi empat = 1/3 x (p x l) x tinggi limas

Contoh soal
Sebuah limas T.ABCD memiliki alas berbentuk persegi panjang dengan panjang AB=CD= 10 cm dan panjang AD=BC= 8 cm. Jika tinggi limas tersebut adalah 12 cm, tentukan volume limas tersebut !

V = 1/3 x (p x l) x tinggi limas
   = 1/3 x (10 cm x 8 cm) x 12 cm
  = 320 cm³

Tabung
Rumus volume tabung + contoh soal

Volume tabung = luas alas x tinggi
Volume tabung = π x r² x t
π  (phi) = 22/7 atau 3,14
r = jari-jari alas tabung
t = tinggi tabung
d = diameter/ garis tengah = 2 x r

Contoh soal
Diketahui diameter alas tabung 28 cm, tinggi tabung 35 cm. Hitunglah volumenya !

Diameter alas tabung = 28 cm. Berarti jari-jari (r) = 28 : 2 = 14 cm
V = π x r² x t
   = 22/7 x 14 cm x 14 cm x 35 cm
  = 21.560 cm³

Kerucut

Rumus volume kerucut + contoh soal
Volume kerucut = 1/3 x luas alas x tinggi kerucut
Volume Kerucut = 1/3 x π x r² x t

Contoh soal
Sebuah benda berbentuk kerucut memiliki jari-jari 21 cm dan tingginya 35 cm. Hitunglah volumenya !

V = 1/3 x π x r² x t
  = 1/3 x 22/7 x 21 cm x 21 cm x 35 cm
  = 16.170 cm³

Bola

Rumus volume bola + contoh soal
Volume Bola = 4/3 x  π x r³

Contoh soal
Sebuah bola plastik memiliki diameter 21 cm. Hitunglah volume udara pada bola plastik tersebut !

Diameter bola 21 cm. Berarti jari-jarinya 10,5 cm
V = 4/3 x  π x r³
   = 4/3 x 22/7 x 10,5 cm x 10,5 cm x 10,5 cm
  = 4.851 cm³

Demikianlah pembahasan tentang Rumus Volume Bangun Ruang Lengkap + Contoh Soal yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat.

Dan berikut ini adalah Kumpulan Soal Bangun Ruang Lengkap plus Kunci Jawaban disertai file download yang bisa digunakan untuk latihan di rumah.

Tanda Baca dan Fungsinya Sesuai dengan EYD

Tanda baca merupakan simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa melainkan digunakan di dalam sistem ejaan yang berfungsi untuk menunjukkan struktur dari suatu tulisan serta intonasi dan jeda yang dapat diamati ketika membacanya. Dengan adanya tanda baca dan penempatannya, maka sebuah tulisan dapat dipahami maksudnya.

Jenis-Jenis tanda baca dan fungsinya sesuai dengan EYD

Ada banyak sekali jenis tanda baca dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Penggunaan tanda baca merupakan aturan yang sudah baku. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis tanda baca yang umum digunakan yaitu tanda titik, tanda koma, tanda seru, tanda tanya, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda elipsis.

Jenis-jenis tanda baca dan fungsinya

Berikut ini adalah jenis-jenis tanda baca serta penggunaannya berdasarkan kaidah atau pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

A. Tanda titik (.) dan fungsinya

Tanda titik (.) merupakan tanda baca yang sering kita jumpai dalam sebuah tulisan. Tanda titik terdiri dari sebuah tanda titik kecil yang ditempatkan di akhir sebuah kalimat atau karya tulis.

1 Mengakhiri kalimat berita/pernyataan
Contoh :
* Pamanku tinggal di Surabaya.
* Ibu sedang menyiram bunga di taman.
* Rumah besar itu ternyata berhantu.

2. Akhir singkatan nama orang
Contoh :
* Abd. Rozak
* Muh. Yamin
* Meggy. Z
* John F. Kennedy

3. Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan
Contoh :
* Prof. Ginanjar Sukma Subrata
* Dr. Umar Kayam
* dr. Tri Handoyo
* S.H.
* S.E.
* Kol. Agus Santoso
* Sdr. Firman Ghani

4. Memisahkan angka jam, menit, detik
Contoh :
* 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
* 1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik )
* Pukul 1.30.20 (Pukul 1 lebih 30 menit, 20 detik)

5. Singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum
Pada singkatan yang tediri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh :
* a.n.

6. Dipakai dalam suatu bagan, ikhtisar, dan daftar
Contoh :
* a. III. Departemen Pendidikan Nasional
          A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
          B. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Digunakan dalam daftar pustaka
Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir degan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit daftar pustaka.
Contoh :
* Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.

B. Tanda Koma (,) dan fungsinya

Tanda koma merupakan tanda baca melengkung yang mirip dengan angka 9. Dalam sebuah kalimat, tanda koma umumnya digunakan untuk memisahkan anak kalimat atau unsur-unsur dalam sebuah kalimat yang bisa dijadikan jeda bagi pembaca.

1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang
Contoh :
* Saya membeli kangkung, cabe, tomat, dan terasi.
* Kendi, cobek, guci, dan pot bunga merupakan barang-barang tembikar.

2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
Apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat, maka dipsahkan dengan tanda koma.
Contoh :
* Kalau kamu suka berbohong, aku tidak sudi lagi berteman denganmu.
* Karena kamu sudah membaca artikel ini, aku ucapkan terima kasih.

3. Memisahkan kalimat setara
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu kalimat dengan kalimat berikutnya yang didahului oleh kata penghubung seperti tetapi atau melainkan.
Contoh :
* Saya ingin datang, tetapi hujan turun begitu deras.
* Dia bukan adikku, melainkan adik temanku.

4. Digunakan di belakang ungkapan kata penghubung
Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan kata penghubung antar kalimat yang terdapat apada awal kalimat. Kata penghubung yang dimaksud adalah oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh :
*... Oleh karena itu, kita harus selalu waspada.
* ... Jadi, intinya sekarang kita sudah tahu cara mengerjakan soal seperti ini.

5. Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan nama diri, keluarga, dan marga.
Contoh :
* Rr. Sitoresmi Prabuningrat, S.H.
* Ny. Khadijah, M.A.
* Bambang Irawan, S.H., M.Hum.
* Ari Baskoro, S.Pd., M.Pd.
* Wisnu Pradana, S.Psi.

6. Digunakan di antara angka
Tanda koma digunakan di antara angka yang menunjukkan persepuluhan, perseratusan (bilangan desimal) atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh :
* 15, 5 cm
* Rp 25,50

7. Memisahkan petikan langsung
Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh :
* Kata kakak, " Saya semakin gemuk".
* " Saya gembira sekali", kata ibu, "karena lulus ujian".
* "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"

8. Memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
Contoh :
* Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakyat.
* Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran.

9. Digunakan untuk penulisan nama, alamat, tempat dan tanggal
Contoh :
* Kediri, 15 Januari 1999
* Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta

10. Untuk mengapit keterangan tambahan
Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh :
* Guru saya, Pak Rizal, fasih berbahasa Inggris.
* Semua anggota OSIS, baik laki-laki maupun perempuan, wajib mengikuti latihan Pramuka.

C. Tanda Seru (!) dan fungsinya

Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
* Wow ! Cantiknya gadis itu.
* Stop ! Jangan lakukan itu lagi!
* Aku muak melihatmu. Pergilah kau jauh-jauh dari hadapanku!

D. Tanda Tanya (?) dan fungsinya

Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya. Penggunaan tanda tanya di dalam kurung (?) menandakan bahwa pernyataan yang mendahuluinya disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
* Kapan kamu ke rumahku?

* Apa kau bilang ? Pak lurah memelihara tuyul (?)


E. Tanda Titik Koma (;) dan fungsinya

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat yang sejenis atau setara dan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setaradalam kalimat majemuk.
Contoh :
* Hari sudah menjelang malam; pekerjaan belum selesai juga.
* Ayah sedang memanen singkong di kebun; ibu sibuk memarut kelapa; adik mencari daun pisang; saya sendiri malah asyik membaca resep kue.


F. Tanda Titik Dua (:) dan fungsinya

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut.
1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian
Pemerian adalah deskripsi, penggambaran, penjelasan atau penguraian unsur-unsur. Fungsi dari pemerian adalah menjelaskan agar pembaca lebih paham mengenai pernyataan lengkap yang sudah diungkapkan sebelum tanda titik tersebut.
Contoh :
* Sayur lodeh membutuhkan bumbu dapur: garam, cabe, ketumbar, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih.

2. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
a. Ketua                 : Bagus Hendrawan
    Wakil Ketua       : Aldo Pratama
    Sekretaris           : Febriana Susanti
    Bendahara          : Rosalina
b. Tempat               : Garden Hall
    Pembawa acara  : Agung Santoso
    Hari                    : Sabtu
    Waktu                : 10.00

3. Penulisan teks drama
Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
* Ibu : (Sambil mengusap air matanya)" Benarkah kau Malin Kundang anakku?"
   Malin Kundang : " Dasar orang gila. Aku tidak kenal denganmu. Pergi kau!"

4. Digunakan dalam karya ilmiah

Tanda titik dua juga digunakan di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan serta nama kota dan penerbit buku.
Contoh :
* Tempo, I (1971), 34:7
* Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman Umum Pembetulan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa
* Al-Baqarah : 255

G. Tanda Hubung (-) dan Fungsinya

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
1. Menyambung suku kata
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris dalam penulisan sebuah paragraf.
Contoh :
* Untuk mengerjakan soal pembagian, gunakan saja cara lama jika ca-ra baru yang diajarkan gurumu sedikit membingungkan.

2. Untuk menulis kata ulang
Contoh :
* Buah mangga podang yang ranum itu warnanya kemerah-merahan.
* Anak-anak lebih suka bermain di halaman.

3. Menyambung huruf yang dieja dan bagian tanggal
Contoh :
* p-e-g-a-w-a-i

4. Merangkai kata tertentu
Tanda hubung digunakan untuk merangkai se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an, singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh :
* Pemilihan kepala daerah akan diselenggarakan se-Indonesia.
* Dia anak ke-3 dari lima bersaudara.
* Film kartun itu dibuat pada tahun 70-an.
* Perusahaan itu terpaksa mem-PHK-kan sebagian karyawannya.

5. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
Contoh :
* Rudi tidak bisa menangkap bola ketika di-smash Andika.
Contoh :
* Sajak " Permata Hatiku" terdapat pada halaman 20 buku itu.
* Bacalah " Penggunaan Tanda Baca " dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

H. Tanda Petik (“…”) dan fungsinya

Berikut ini penjelasan tanda petik dan fungsinya yang biasanya digunakan untuk:
1. Mengapit petikan lagsung
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan atau naskah drama dan tulisan lain.
Contoh :
* "Sejak tadi aku menunggumu", kata Romeo, "Cepatlah ke sini!

2. Mengapit judul syair, karangan, bab buku yang dipakai dalam kalimat
Contoh :
* Sajak " Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

3. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
* Wanita itu dijuluki "Lambe Lamis" oleh tetangganya.
* Beramal itu harus ikhlas, tidak boleh "nggrundel".

I. Tanda Petik Tunggal (‘..’) dan fungsinya

Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain

Contoh :
* "Ketika kusandarkan sepeda tuaku, kudengar teriakan anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan seketika hilang rasa lelahku", kata Pak Burhan.
* "Kau dengar suara 'krusek-krusek' tadi?" tanya Ridwan.

2. Mengapit makna kata atau ungkapan
Contoh :
* Pencuri itu mengambil langkah seribu 'lari pontang-panting' setelah mendengar teriakan maling. 


J. Tanda Kurung ( ) dan fungsinya

Tanda kurung mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
Contoh :
* Dia malas belajar sehingga semua nilainya di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
Contoh :
* Keterangan selengkapnya (lihat halaman 10) tentang faktor produksi dan pasaran dalam negeri.

3. Mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan
Contoh :
* Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.


K. Tanda Kurung Siku ( {..} ) dan fungsinya

Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit kata atau kelompok kata yang sudah ada sebagai kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh :
* Peningkatan hasil produksi tahun ini terjadi sekitar 50% dari tahun sebelumnya (Grafik peningkatan ditulis pada bab 2 {lihat halaman 20})

L. Tanda Garis Miring (/) dan fungsinya

Tanda garis miring memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Dipakai dalam penomoran kode surat, nomor pada alamat, penulisan tahun
Contoh :
* No. 7/PK/2008
* Jalan Godean III/5
* Tahun Ajaran 2016/2017
2. Dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau tiap
Contoh :
* Anda bisa memesan baju ini offline/online.

M. Tanda Elipsis (…) dan fungsinya

Tanda elipsis adalah tanda baca yang terdiri dari tiga titik yang berderet dan digunakan untuk kalimat yang terputus-putus sehingga pembaca lebih memahami maksud dari percakapan tersebut. Tanda baca ini juga dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan.
Contoh :
* "Sayangku ... Semoga engkau selalu dalam lindunganNya?" Untaian doa Juliet untuk Romeo.
* "Hmmm ... Ternyata kau ini diam-diam menghanyutkan". Celetuk Bagas dengan wajah keheranan.

Demikianlah Tanda Baca dan Fungsinya Sesuai EYD. Semoga bermanfaat